Minggu, 24 Februari 2019

DIRI YG TERPENJARA



DIRI YANG TERPENJARA



rajaryzalkelayang@gmail.com
Ada kawan dalam sebuah perbincangan bertanya kepada saya dengan kalimat " abang RRK sudah lama mengakaji diri sebenar diri dan dalam banyak kaji yang abang buka kenapa sepertinya tidak mementingkan jasad atau tubuh,padahal tampa jasad maka diri itu tidak bisa juga mengenal allah..?,mungkin pertanyaan begini ada banyak juga yang terpikirkan oleh pembaca blog Bertuah,sebagian bertanya begini karena memang berniat baik untuk mengenal diri namun sebagian kecil biasanya pertanyaan ini di lontarkan hanya lah sebagai dalih dari perasaan bahwa ilmu pengetahuan tentang diri sebenar diri nya lebih tinggi dari pada orang yang di tanyakannya,lalu apa jawaban saya..? amat naif dan dangkal jika seseorang berpikir bahwa tampa jasad maka diri sebenar diri tidak akan dapat mengenal allah,buktinya bangsa jin tidak berjasad kasar namun sebagian besar saat ini bangsa jin memeluk agama islam,ini bukti pertama bahwa tampa jasad kasar semua makhluk bisa mengenal allah,bukti kedua ada pada ayat yang artinya kurang lebih " apakah kamu mengira bahwa para syuhada dan orang orang sholeh itu mati (ketika ajalnya telah tiba),sesungguhnya mereka itu hidup dan mendapat rahmat serta rezeki dari sisi tuhannya" kurang lebih ayat ini jika di tadaburi dapat mewujudkan satu keterangan bahwa banyak makhluk yang sudah mati (tidak berjasad lagi) saat ini yang tetap dapat mengenal allah,termasuk bukti lainnya seperti para wali afdal yang dalam bahasa melayu riau di sebut penunggu atau mambang sebuah tempat,mereka tidak berjasad kasar namun sampai hari ini mereka tetap dapat mengenal laa illaa haillallah,jika di runut secara bijak malah jasad atau tubuh kasar ini lah yang menjadi penyebab diri sebenar diri itu terkurung dan terpenjara dari mengenal akan allah ta'ala.

jadi secara asal muasal diri sebenar diri itu sangat tidak mau di masuk kan ke dalam tubuh sebab diri sebenar diri menyadari bahwa dia akan terpenjara dan terkurung secara ketat sehingga akan amat sulit kelak mengenal tuhannya,itu sebab nya ketika seseorang meninggal dunia maka kerap di katakan "dia sudah tenang dengan bertemu tuhannya"..ya betul sekali,diri sebenar diri yang tidak terkurung di dalam tubuh pasti akan mengalami sebuah ketenangan yang amat luar biasa sebab tidak terbatasi lagi diri nya untuk bisa mengenal allah ta'ala,sayangnya sebagian besar manusia belum menemukan cara agar ketenangan dan kedamaian itu dapat dia raih tampa harus mati lebih dahulu,lalu sebagian kecil dari manusia itu apakah sudah dapat meraih ketenangan dan kedamaian itu tampa melalui kematian..? insyaallah hal semacam ini masih ada terjadi di muka bumi ini,salah satu nya ialah melalui jalan yang di sebut mengenal diri,itu sebab nya orang orang yang mendalami ilmu diri akan secara otomatis meniadakan atau menghilangkan untuk sementara waktu akan jasad atau tubuh,nanti setelah dia kenal sebenar kenal akan diri sebenar diri nya barulah dia akan bahas dan kupas tuntas tentang kejadian jasad beserta pungsi pungsinya,lalu jika dalam ilmu mengenal diri meniadakan jasad atau tubuh,kemana kah kita belajar ilmu tentangseluk beluk memperkuat jasad..? ya silahkan berguru pada pelatih olah raga atau masuk ke sekolah sport schooling center,di sini pasti anda akan di puaskan dengan ilmu jasad,jadi pertanyaan seperti di awal tadi lebih banyak sipat tendesiusnya saja bukan kepada hakikat bertanya sebagai wasilah untuk berguru.

patut kita ingat balik ke awal kejadian manusia...andaikan saja diri sebenar diri kita ini tidak di kurung di dalam jasad atau tubuh maka insyaallah langit ke tujuh pun dapat kita jadikan tempat wisata dan sekolah,artinya diri sebenar diri itu pada awalnya memang dapat menembus 9 lapis langit dan sembilan lapis bumi,tat kala hal ini di perlihatkan oleh allah ta'ala kepada para malaikat maka iblis memgatakan tentu lah amat mudah bagi diri melakukan hal semacam itu,karena diri berada di alam yang bebas dengan skill dan ilmu yang luas..bagaimana jika diri sebenar diri itu di kurung dalam sebuah tempat yang berbeda material dari material nya,ibarat kata..orang malaysia jika berada di negara malaysia tentulah menjadi hal biasa mampu berjalan kemana saja selama masih di dalam area negara malaysia,tetapi jikalau ada orang malaysia yang mampu menembus sampai ke negara indonesia dan berwisata kemana saja selama apapun juga di indonesia,itu baru dapat di katakan amazing atau luar biasa,...baik kata allah,kini engkau saksikan ya iblis..AKU kurung diri sebenar diri itu dalam wadah atau tempat yang berbeda material dari material nya,nanti engkau saksikan apakah mereka tetap bisa menembus material yang amat berlapis lapis dan berbeda dari material mereka tersebut...maka di masuk kan lah diri sebenar diri itu ke dalam penjara yang amat ketat,pengap,berbau tak sedap,sempit,jorok dan di kunci dengan gembok ke angkuhan serta kesombongan,penjara itu bernama JASAD ATAU TUBUH di sebut manusia melayu sekarang.

nah selama kita hidup pada hakikat sesungguhnya adalah membuktikan bahwa apa yang di katakan oleh iblis tadi adalah sebuah kesalahan terbesarnya...kita akan membuktikan bahwa walau diri sebenar diri itu terpenjara di dalam tubuh,diri pasti masih bisa menembus 9 lapis langit dan 9 lapis bumi dan tak lupa kita tampak kan pula bahwa diri sebenar diri itu masih seperti yang dulu,masih tetap memiliki berjuta juta keajaiban yang allah tanamkan di dalamnya,tak lekang di makan waktu tak lapuk di terik panas,itu lah ilmu diri sebenar diri..lalu bagaimana dengan manusia manusia yang masih terkurung di dalam jasad atau tubuh..? pertama secara otomatis juga dia telah bersetuju bahwa apa yang di katakan oleh iblis itu adalah benar adanya maka dia dapat di katakan sebagai golongan dari para iblis tadi,kedua layaknya seseorang berada di dalam penjara maka dia akan menikmati apa apa kenikmatan dan keadaan di dalam penjara juga,kebanyakan situasi di dalam penjara itu banyak sekali masalah,sejak bangun tidur sampai akan tidur lagi orang dalam penjara akan selalu di haruskan tunduk pada perintah perintah makhluk yang sama dengannya,belum lagi pertengkaran sesama napi,makan yang ala kadarnya,tingkat stress yang amat tinggi..kalau pun uang banyak sehingga bisa membeli apa saja yang di inginkan namun badan apalah daya,terkurung di balik jeruji besi..apa nikmatnya,sudah lah diri sebenar diri terkurung berlapis lapis oleh jasad atau tubuh di tambah pula lagi jasad atau tubuh pun terpenjara oleh jeruji besi,begitu lah keadaan dan kondisi orang yang tersangkut hanya kepada jasad,sungguh amat kasihan sebenarnya tetapi ya mau di apakan lagi,dia tak mau bertanya dan tak mau merendah di hadapan guru,padahal jika dia mau merendah sedikit saja maka tak berbicara pun guru nya,ilmu dari guru itu turun otomatis kepada diri nya..bayangkan sebilah papan traplek yang di atas nya berserakan pasir,ketika ujung salah satu papan ini turun maka tak dapat di tahan tak dapat di daya hukum alamnya pasir itu akan mengalir dan jatuh ke tampungan,itu sebab nya dalam ilmu diri jauh lebih ber ilmu orang yang merunduk dari pada orang yang datar..lihat pula bagaimana seorang penerima sedekah terjadi,anda harus membungkuk kan badan agar isi sedekah bisa terjadi,kalau anda bersedekah dengan badan tegap dan lurus maka isi sedekah nya akan menjadi gaji atau seperti seorang bos memberi gaji kepada pekerja nya..hakikat semacam ini sering di anggab hal biasa dan amat sepele menurut sebagian besar orang yang konon nya paham ilmu agama,padahal di sini lah hakikat pmeberian itu menjadi sedekah atau menjadi hadiah,makanya banyak kawan kawan yang bersedekah kadang fadhilatnya amat lama datangnya padahal rajin bersedekah,lihat sampai sedetil itu di pelajari oleh orang orang yang mendalami ilmu mengenal diri.

ilmu mengenal diri itu bukan hanya soal pemahaman,artinya anda pasti belum akan wujud kenal kepada diri sebenar diri hanya dengan hapal dan lengkap segala bacaan dan pemahaman tentang diri sebenar diri tetapi inti nya pada tindakan atau action,bagaimana kita bertindak dan bersikap dalam memahami yang sebenar benarnya diri sebenar diri itu..ini lah uniknya ilmu dari indonesia,pada satu suku cukup di pahami dengan bahasa dan pada suku lainnya terkhususnya riau amat sulit jika hanya di pahami dengan bahasa dan kata kata..saya pernah duduk selama 6 jam di hadapan guru saya hanya dengan saling berpandang pandangan saja,diam seribu bahasa..jika beliau memandang tanah saya lebih membungkuk kan kepala lagi memandang tanah,jika beliau memandang langit saya juga lebih merendahkan lagi memandang langit,jika beliau tersenyum,saya mengangguk kan kepala,semua itu saya lakukan agar berkat dan ilmu sang guru secara otomatis turun ke saya sebab posisi saya lebih merendah kepada beliau selain karena ilmu orang riau itu kadang memang tak dapat di alihkan dengan bahasa dan kata kata...hal semacam ini saya yakini sudah agak jarang pada jaman sekarang oleh sebab itu tak ada salahnya jika saya memberi tahukan kembali agar sebagai orang orang yang mencari akan diri sebenar diri nya dapat mengetahui keadaan dan adab dalam meraih wujud zahir bathin diri sebenar diri itu...minta maaf banyak banyak karena pasti salah dan khilaf serta kedangkalan pengetahuan terdapat dalam tulisan saya ini,sekali lagi tulisan ini bukan untuk di ijazahkan sebab terdapat banyak sekali rahasia dan metode yang harus anda dapatkan secara lengkap dari orang yang ahli di bidang ini jika anda berkehendak untuk menjadikannya sebuah ilmu....assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar